Tujuan utama dari budi daya walet adalah bertujuan untuk menghasilkan
sarang burung walet yang berkualitas, kualitas sarang walet sangat
ditentukan oleh cara panennya, cara panen sarang walet tergantung dari
banyak hal, di antaranya jumlah populasi, waktu panen, dan bentuk sarang
yang akan diambil utuh atau tidak utuh.
POLA PANEN
supaya
budi daya walet dapat memberikan keuntungan yang maksimal sarang harus
dipanen pada waktu yang tepat dengan cara panen yang benar, dan
memberikan kesempatan bagi walet untuk berkembang biak secara
berkelanjutan. dan jangan biarkan walet berkembang biak secara berulang
–ulang dalam satu sarang yang akan menyebabkan sarang menjadi kotor dan
rusak.
POLA PANEN
pola
panen yang baik harus memperhatikan waktu yang tepat agar walet tidak
mengalami stress. ada 4 cara memanen walet yaitu panen tetasan, panen
rampasan, panen buang telur, dan panen pilihan.
- Panen tetasan : panen tetasan dilakukan setelah sarang terbentuk sempurna dan telur telah menetas. sarang di petik setelah anak walet sudah bisa terbang. Kelemahan pola ini, mutu sarang rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotoran dan bulu walet. Sedangkan keuntungannya adalah burung walet dapat berkembang biak dengan tenang dan aman sehingga polulasi burung dapat meningkat.
- Panen rampasan : Cara ini dilaksanakan setelah sarang siap dipakai untuk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. Kelemahan cara ini tidak baik dalam pelestaraian burung walet karena tidak ada peremajaan. Kondisinya lemah karena dipicu untuk terus menerus membuat sarang sehingga tidak ada waktu istirahat. Kualitas sarangnya pun merosot menjadi kecil dan tipis karena produksi air liur tidak mampu mengimbangi pemacuan waktu untuk membuat sarang dan bertelur.
- Panen Buang Telur : Cara ini di lakukan setelah burung membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Pola ini mempunyai keuntungan yaitu dalam setahun dapat dilakukan panen hingga 4 kali dan mutu sarang yang dihasilkan pun baik karena sempurna dan tebal. Adapun kelemahannya yakni, tidak ada kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya. dan populasi walet menjadi lambat karena penambahan walet hanya bergantung pada walet baru hasil pancingan
- Panen pilihan : adalah cara panen yang paling disarankan cara panen ini memilih memanen sarang yang tidak ada telur walet dan menyisakan sedikit sarang untuk membuat walet lebih betah dan akan kembali lagi ke sarang, dan tidak membiarkan walet untuk bertelur berulang – ulang dalam satu sarang yang sama.
Jangka waktu panen
juga mempengaruhi hasil panen, waktu panen bisa dilakukan pemanenan
setahun sekali, enam bulan sekali, tiga bulan sekali atau dua bulan
sekali tergantung banyaknya sarang yang telah dihasilkan. tetapi jangka
waktu panen yang ideal adalah panen 6 bulan sekali, karena burung walet
mempunyai waktu untuk lebih mendekati waktu berkembang biak yang alami,
sehingga terjadi regenerasi walet yang akan menambah populasi walet
lebih cepat. yang harus di waspadai dalam panen 6 bulan sekali adalah
dapat memancing datangnya pencuri walet. untuk panen dua bulan sekali
juga dapat di lakukan asalkan walet tetap di berikan kesempatan untuk
berkembang biak.
Saat panen usahakan tidak
dilakukan pada malam hari, karena dapat menggangu walet, saat mengambil
walet usahakan ada sebagian sarang yang ditinggalkan agar walet betah
dan akan kembali nantinya. lakukan kontrol dan pengawasan terhadap hama
di dalam gedung walet. sebelum di petik lakukan penyemprotan dengan air
pada sarang yang akan dipetik agar sarang tidak pecah dan rusak. dan
disayat dengan menggunakan pisau dengan hati – hati.