DAFTAR ISI RUMAH KEFIR SURABAYA

Mengelola si Pengacau kerja

troublemaker
Seberapa sering permasalahan (konflik) antara saya dan rekan kerja terjadi?Seberapa sering juga hal itu berujung pada hal-hal yang tidak produktif seperti solusi menang kalah atau berujung mood jelek dan kinerja internal tim anda terganggu..?

Untuk sebuah lingkungan kerja yang memiliki begitu banyak orang untuk berinteraksi (Ditempat saya bekerja ada sekitar 600 orang) akan sangat sering menghadapi ini, dan dibutuhkan suatu ‘kelincahan’ hati dalam mengatur ritme pekerjaan sehingga bisa berkelit dari hal-hal tidak produktif…


Saya menceritakan tentang menghadapi si pengacau….

Pengacau, menurut saya pada hakikatnya adalah orang-orang yang sebenarnya kurang mampu berinteraksi dengan baik serta tidak memikirkan dampak dari kelakuannya. Semisal pengacau yang bercirikan tukang complain…. Si tukang complain ini dengan mudah akan merasuki wilayah kerja orang lain dan mengkritik kinerjanya, tentunya kritik yang destruktif.. Pengacau ciri ini akan puas jika di mata pimpinan kinerja orang lain terlihat kacau balau, dalam menanggapi kinerja baik orang lain ia tidak mudah mengapresiasi… Sulit bukan?

Menghadapi orang seperti ini membutuhkan ‘kelincahan’ hati, saya harus benar-benar memilih kata-kata yang tepat dalam mengahadapinya… Pernah saya konfrontir langsung dan menyatakan ketidaksukaan saya terhadap wataknya, saya bahkan menantang dia untuk meneruskan masalah sampai ke manajer. Sejenak dia ‘terlihat’ kalah dan tidak berani, saya puas… Apakah masalah selesai? Tidak sama sekali, hanya menunggu bom waktu sampai kinerja saya yang masih kurang akan terlihat..
‘Kelincahan’ yang saya maksud adalah kemampuan mengelola komplainnya menjadi hal yang produktif bagi saya atau jika complain itu tidak bermutu, maka prinsip ‘masuk telinga kanan keluar telinga kiri’ akan sangat membantu mengurangi kapasitas kita dalam mengelola konflik.. Sekarang rekan saya itu tidak pernah lagi melakukan complain untuk menjatuhkan, cenderung ia mencari solusi. Menurut saya ‘keberhasilan’ mengelola si pengacau ini dikarenakan beberapa tindakan praktis yang saya lakukan :
  1. Ketidakberhasilan dia tidak pernah saya complain, melainkan saya meluangkan kapasitas untuk membantu memikirkan dan mencari solusi bagi masalahnya.
  2. Memandang complain dari sisi yang berbeda, jika itu memang masalah dan saya tidak sanggup memecahkan nya, saya menanyakan pendapatnya untuk menyelesaikan masalah saya…
  3. Saya melakukan perbaikan atas complain yang ia ajukan…
  4. Sering minum kopi atau makan siang bersama.
Tindakan praktis saya semua didasarkan pada keinginan menyelesaikan masalah tanpa membuat masalah baru dan mencari solusi terbaik….
Mempelajari tentang ciri watak seseorang secara psikologis juga akan menolong dalam menghadapi si pengacau. Menghadapi seorang Koleris, Sanguinis, Melankolis, Flegmatis tentu sedikit berbeda satu sama lain, begitu juga dengan mempelajari tentang MBTI yang mengelompokkan seseorang ke dalam 16 kepribadian, bukan untuk mengkotak-kotakkan manusia, tetapi kecenderungan untuk menghadapi seseorang bisa dikelola jika kita punya pemahaman dasar tentang psikologi.

Sebelum terjebak dalam pemikiran tentang pengacau ini, lebih baik kita memikirkan siapa ‘si pengacau’ di sekitar kita, dan memulai menyelesaikan konflik2 dan membuat pekerjaan produktif dengan adanya ‘si pengacau’ ini..Sebab tanpa mereka hidup tidak akan berwarna..ya khan,,,?
Ada lagi yang aneh, kalau pengacau levelnya di atas jabatan saya, beda departemen tetapi kerjaannya mengacau demi satu tujuan yang tidak jelas. Saya ada tips nya :
  1. Tetap cooling down
  2. Jangan menjawab ketika emosi
  3. Sadari jabatannya di atasmu
  4. Setelah dia mengacau cari data dan fakta mengenai hal yang dikacaukan
  5. Sajikan data dan fakta yang bisa membantah si pengacau
  6. Hasilnya : Pengacau akan terdiam
Saya sudah mencoba, kasian juga sih. tetapi ketika data berbicara dan saya menyahuti dengan elegan..maka tidak ada pilihan bagi si pengacau selain menuruti dan mengakui fakta-fakta utama yang saya sajikan..
Dan ada kalanya setelah itu saya berpikir, malah saya si pengacau itu.... maap ya prenn...bukan dendam hanya pembuktian diri zaa....

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 Rumah Kefir Surabaya. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top