Salah
satu cara agar gedung walet cepat terisi, yaitu dengan memodifikasi
papan sirip. Caranya, melapisi papan sirip dengan alumunium. Bukan
lembaran alumunium licin yang bagian tengahnya digaris-garis, melainkan
alumunium berlubang yang biasa dipakai untuk antena parabola. Secara
mudah disebut ram parabola. Alumunium ini bisa dibeli di toko
bangunan. Dengan melapis ( sebagian) papan sirip dengan alumunium ini,
dalam waktu cepat walet akan membuat sarang.
Di
beberapa tempat, sekitar tahun 2000 an saya pernah eksperimen, antara
lain di gedung walet Daniel Chandra di Samuda-Sampit-Kalimantan Tengah.
Jika anda sempat ke sentra walet Samuda, lalu anda melihat bangunan
besar 5 lantai dengan tiang baja, wajah depannya bercat kotak-kotak
merah putih, itulah gedung beliau. Di belakang gedung tersebut terdapat
sungai besar Mentaya untuk lalu lintas kapal ke Sampit. Jika sore hari
saya suka mancing ikan di pinggiran sungai sambil melihat walet mandi.
Saya membikin desain gedung itu dan mengelola dari nol, hingga kini
telah berisi ribuan sarang walet.
Alasan
menggunakan alumunium parabola, agar walet mudah hinggap. Ini
disebabkan terdapatnya lubang-lubang kecil di alumunium itu. Selain itu,
sifat alumunium yang dingin membuat walet betah menempel. Pengunaan
alumunium ini, untuk solusi papan sirip yang keras atau licin. Juga
untuk membungkus balok cor. Tidak harus semua papan sirip dilapis
alumunium, cukup sebagian saja. Saya memasang di sekitar twiter saja.
Juga di sudut papan sirip.
Dari
pengamatan saya, walet memang lebih senang hinggap di alumunium
tersebut. Ini disebabkan mudahnya walet menempel. Kaki walet yang kecil
akan dengan enaknya mencengkeram lubang alumunium itu, bagai pemanjat
tebing yang menemukan celah untuk pijakan kaki dan cengkeraman jari
sehingga terasa ringan menopang tubuhnya. Tentu fasilitas ini sangat
dibutuhkan oleh walet yang masih usia muda. Kondisi dingin alumunium
menambah betah walet menempel berjam-jam di awal adaptasi. Maka tidak
lama kemudian, akan terlihat goretan-goretan lembut tipis putih liur
walet membikin fondasi sarang sebagai tanda dimulainya pembangunan
sarang.
Namun
ada beberapa catatan penting yang perlu diketahui, bahwa kondisi
gedung tidak boleh kering. Jika kelembapan rendah, maka sarang walet
yang menempel di alumunium itu tidak sempurna bentuknya, bahkan mudah
terkelupas. Saat saya mengontrol gedung Daniel, sering mendapati sarang
walet jatuh ke lantai, terutama di lantai 5, dimana kelembapan rendah
dan suhunya relatif agak lebih tinggi.
Selain
beberapa keuntungan, ada juga problemnya, yaitu alumunium tersebut
ternyata “kalah kuat” untuk melawan liur walet. Saya tidak tahu mengapa
air liur walet bisa mengalahkan alumunium. Waktu saya angkat sarang,
alumunium yang semula utuh, jadi berlubang. Lalu setelah saya amati,
ternyata potongan alumunium ada di dalam sarang. Besoknya saya mengganti
dengan lembaran alumunium baru. Tidak lama kemudian walet membikin
sarangnya kembali di tempat semula.
Apakah
penggunaan alumunium parabola itu untuk selamanya? Tentu tidak. Setelah
populasi mulai berkembang, alumunium parabola tidak perlu dipasang
lagi. Menurut saya, penggunaan alumunium itu sifatnya hanya sementara,
yakni di awal proses pemancingan, yaitu di tahun pertama saja. Namun
jika papan sirip licin, penggunaan alumium ini tentu sangat
menguntungkan untuk seterusnya. Bulan Agustus tahun ini, saya diminta
menangani gedung walet di Subang-Jawa Barat, yang populasinya mulai
stagnan. Gedung walet ini sudah 9 tahun milik Bapak Gunawan, persis di
samping station radio Venus. Kenapa populasinya stagnan? Salah satu
sebabnya karena sebagian papan sirip menggunakan lapisan alumunium.
Namun alumunium yang dipakai licin yang bagian tengahnya di
garis-garis. Walet sebenarnya suka di alumunium karena terasa dingin.
Namun garis di alumunium itu tidak cukup dalam sehingga walet kesulitan
menempel. Kaki walet tidak bisa mencengkeram. Jika anda pemanjat tebing,
tentu akan mengindari dinding tebing yang licin dan bergeser mencari
dinding yang bercelah. Saya menyarankan kepada Pak Gunawan untuk
mengganti dengan ram parabola saja. Awal bulan ini, saya mengontrol
lagi ke Subang. Saya melihat ada puluhan sarang baru mulai menempel di
alumunium parabola. Wajah Pak Gunawan kini kembali bersinar. Populasi
waletnya yang semula stagnan, kini bisa terbantu dengan solusi ram
parabola. Kemarin pagi beliau SMS, “Haturnuhun pisan pak Arief atas
bantuannya…” Saya balas : “ Muhun, sami-sami, ngiring bingah oge…”
Copas dari media lain dunia walet dot com