BAYAM-BAYAMAN alias CINONG-CINONGAN
alias SURUHAN alias PEPEROMIA PELLUCIDA
Tanaman liar ini memiliki khasiat
menurunkan kadar asam urat dalam tubuh, sehingga dapat membantu meringankan
keluhan bengkak maupun nyeri pada penderita gout. Selain itu, juga dapat
mengatasi sakit kepala, nyeri perut, dan jerawat. Umumnya dikonsumsi dengan
cara diseduh, tetapi ada pula yang menyantapnya sebagai lalapan segar.
Sudah bertahun-tahun Ashadi (54)
langganan minum obat untuk mengatasi gangguan asam urat (gout). Namun, salah
seorang direktur di sebuah BUMN ini mengaku kadang tak bisa menahan godaan
untuk menyantap makanan “enak”, seperti soto jeroan dan gulai. Alhasil, keluhan
nyeri serta bengkak di persendian kaki akibat timbunan asam urat pun tak
tertahankan.
Ashadi akhirnya meletakkan
harapannya pada air seduhan bayam-bayaman, dan ternyata frekuensi minum obat
anti gout itu makin berkurang. Serangan bengkak dan nyeri di persendian pun
jarang sekali datang menyerang.
“Saya sampai punya satu pot besar
tanaman bayam-bayaman itu di belakang rumah, walaupun ini sebetulnya tanaman
liar,” ujar ayah satu anak yang masih rajin bermain golf dua kali seminggu ini.
Pengalaman itu tak disimpan
sendiri. Saat mendengar seorang kenalannya di Bandung dirawat di rumah sakit
akibat gout, ia lalu membagikan kiat tersebut. Hasilnya kemudian, setelah rajin
minum air bayam-bayaman, teman itu bukan saja jadi “jauh” dari rumah sakit,
tetapi penggunaan dosis obat anti gout juga makin lama makin berkurang.
Kiat penggunaan tanaman yang
dalam istilah Inggris disebut peperomiaini juga datang dari Elvina (31). Lajang
yang bekerja di perusahaan konsultan ini kerap memanfaatkan peperomia untuk
mengatasi jerawat. Ia mengetahui resep tradisional ini dari ibunya, yang juga
mengonsumsi air seduhanpeperomiauntuk mengendalikan penyakit asam urat.
Kadang Vin, sapaannya, cukup
meremas-remas daun peperomia kemudian ditempelkan di bagian wajah yang
berjerawat. “Sebelumnya wajah dibersihkan, dan tanaman ini juga sudah dicuci
bersih, jadi tidak ada kuman yang numpang,” katanya. Ada kalanya ia juga
menyeduh tanaman itu, lalu airnya digunakan untuk membasuh muka.
“Katanya juga bisa untuk
mengobati sakit perut, tetapi saya belum pernah mencobanya. Kalau ibu saya
sering banget minum untuk obat asam urat, dan buktinya penyakit asam uratnya
jadi jarang kambuh tuh, ” tuturnya
Tumbuhan liar
Tanaman bayam-bayaman, ada yang
menyebutnya kangkung-kangkungan ini tumbuh liar dan biasanya menggerombol.
Mudah dijumpai di kebun, di halaman rumah, tepi jalan, di pinggiran selokan,
dan di tempat lain yang lembab atau berair. Tingginya hanya sekitar 40
centimeter, dengan dahan berbuku-buku serupa tanaman sirih.
Daunnya berbentuk hati, berwarna
hijau pucat dan halus berkilau seperti dilapisi lilin. Batangnya bulat
kira-kira bergaris tengah 5 milimeter.
Buahnya bulat seperti buah kopi,
tetapi ukurannya jauh lebih kecil, sekitar 1 milimeter tebalnya. Ketika sudah
tua, biji akan jatuh dari dalam buah kecil ini ke tanah untuk keperluan
berkembang biak.
Dalam situs Wellsphere dinyatakan
bahwa di Filipina tanaman ini disebut tangon-tangon atauulasiman-bato, dan
telah lama dimanfaatkan sebagai obat, antara lain untuk membantu mengatasi
gangguan artritis, gout (asam urat), bisul, bengkak bernanah, jerawat, sakit
kepala, nyeri perut, dan masalah pada ginjal.
Dalam bahasa Tagalog disebut
pansit-pansitan, sedangkan orang Cebu menyebutnya olasiman-ihalas. Sementara
nama Latin untuk tanaman ini yakni Piper pellucida Linnatau peperomia. Herba
ini masuk keluarga Piperaceae.
Keseluruhan tanaman peperomiabisa
digunakan, tetapi umumnya orang memanfaatkan batang serta daunnya yang masih
segar. Di Filipina, peperomiabiasa dibuat tapal (dilumatkan dan ditempelkan ke
bagian tubuh yang sakit) untuk mengatasi bengkak atau bisul. Ternyata
penggunaantapal peperomiaini juga menjadi tradisi masyarakan di Afrika Barat,
terutama Lagos. Hanya saja, di sana tapal ini digunakan untuk mengatasi kejang
atau penyakit sawan.
Herba peperomia kebanyakan
digunakan sebagai bahan tunggal, jadi tidak dikombinasi dengan tanaman obat
jenis lain. Bagaimanapun, tanaman obat tetap memiliki zat-zat yang dapat
menimbulkan efek samping, walau umumnya sangat ringan dan tidak menimbulkan
keluhan berarti.
Karena itu, ada baiknya jika Anda
berkonsultasi dengan praktisi atau ahli pengobatan herbal sebelum
memanfaatkannya.
Diseduh atau Buat Lalapan
Membantu merawat kulit (mengatasi
jerawat, bisul, bengkak bernanah)
Ambil segenggam tanaman
peperomiasegar, seduh dengan air panas. Biarkan sebentar. Bila airnya sudah
dingin atau suam-suamkuku, gunakan untuk mencuci muka.
Bisa juga tanaman ini
diremasremas atau dihaluskan, kemudian ditempelkan ke bagian wajah yang
ditumbuhi jerawat atau bisul.
Rebus sebentar herba ini,
dilumatkan, kemudian balurkan langsung ke daerah yang sakit.
Membantu mengatasi artritis dan
gout
Ambil setengah mangkuk tanaman
peperomiasegar, cuci dengan air bersih, lalu dimakan sebagai salad sayuran.
Rasanya renyah seperti seledri. Setengah mangkuk ini tidak harus dihabiskan
sekaligus, tetapi bisa untuk tiga kali makan.
Bisa juga menyeduh sejumput atau
sepanjang 20 cm tanaman ini, dengan dua gelas air panas. Bila sudah hangat,
minumlah dua kali, untuk pagi dan sore.
Ambil 1,5 mangkuk tanaman
peperomia segar, cuci bersih, lalu masukkan ke dalam kuali tanah. Tambahkan dug
gelas penuh air lalu ditutup. Masak hingga mendidih, buka tutup kuali dan
dididihkan lagi hingga airnya berkurang menjadi hanya satu gelas. Bagi ramuan
ini menjadi tiga untuk diminum tiga kali sehari setelah makan.
Meredakan sakit kepala
Panaskan beberapa helai
daunpeperomiadengan air panas, lalu tempelkan ke dahi, tentu ketika daun sudah
tidak terlalu menyengat, agar tidak menimbulkan luka bakar.
Meringankan nyeri perut dan
gangguan ginjal
Siapkan semangkuk kecil daun dan
batang peperomia, beri dua gelas air lalu direbus hingga mendidih. Airnya bisa
untuk dua kali konsumsi, satu gelas di pagi hari dan satu gelas di sore hari.
0 komentar:
Posting Komentar