Selain
demam berdarah dengue (DBD), masyarakat diserukan mewaspadai penyakit
leptospirosis, yang di Jakarta penularannya melalui air kencing tikus. Selama 1
Februari - 9 Maret 2004, telah dirawat 13 orang penderita leptospirosis, tiga
orang di antaranya meninggal (dan di Yogyakarta tanggal 28 Januari 2014 seorang kawan dan sahabat saya Anton Suparyanto telah meninggal dunia karena virus ini). Gejala leptospirosis hampir sama dengan DBD. Suhu
badan panas selama 2-10 hari, menggigil, sakit kepala dan otot pada betis serta
mata tampak merah atau kekuning-kuningan.
I. Apa Itu
Lestospirosis
Leptospirosis
sesungguhnya tergolong penyakit hewan yang bisa menjangkiti manusia juga, atau
disebut zoonosis. Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Leptospira berbentuk spiral yang menyerang hewan dan manusia dan dapat
hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan. Tetapi dalam air laut, selokan
dan air kemih yang tidak diencerkan akan cepat mati.
II. Sumber
Penularan
Hewan yang
menjadi sumber penularan adalah tikus (rodent), babi, kambing, domba, kuda,
anjing, kucing, serangga, burung, kelelawar, tupai dan landak. Sedangkan
penularan langsung dari manusia ke manusia jarang terjadi.
III. Cara Penularan
Manusia
terinfeksi leptospira melalui kontak dengan air, tanah atau tanaman yang telah
dikotori oleh air seni hewan yang menderita leptospirosis. Bakteri masuk ke
dalam tubuh manusia melalui selaput lendir (mukosa) mata, hidung, kulit yang
lecet atau atau makanan yang terkontaminasi oleh urine hewan terinfeksi
leptospira. Masa inkubasi selama 4 - 19 hari.
IV. Gejala Klinis
1. Stadium
Pertama
Demam
menggigil
Sakit kepala
Malaise
Muntah
Konjungtivitis
Rasa nyeri
otot betis dan punggung
Gejala-gejala
diatas akan tampak antara 4-9 hari
Gejala yang
Kharakteristik
Konjungtivitis
tanpa disertai eksudat serous/porulen (kemerahan pada mata)
Rasa nyeri
pada otot-otot
2. Stadium
Kedua
Terbentuk anti
bodi di dalam tubuh penderita
Gejala yang
timbul lebih bervariasi dibandingkan dengan stadium pertama
Apabila demam
dengan gejala-gejala lain timbul kemungkinan akan terjadi meningitis.
Stadium ini
terjadi biasanya antara minggu kedua dan keempat.
V. Komplikasi
Leptospirosis
Pada hati :
kekuningan yang terjadi pada hari ke 4 dan ke 6
Pada ginjal :
gagal ginjal yang dapat menyebabkan kematian.
Pada jantung :
berdebar tidak teratur, jantung membengkak dan gagal jantung yang dapat
mengikabatkan kematian mendadak.
Pada paru-paru
: batuk darah, nyeri dada, sesak nafas.
Perdarahan
karena adanya kerusakan pembuluh darah dari saluran pernafasan, saluran
pencernaan, ginjal, saluran genitalia, dan mata (konjungtiva).
Pada kehamilan
: keguguran, prematur, bayi lahir cacat dan lahir mati.
VI. Pencegahan
Membiasakan
diri dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Menyimpan
makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus.
Mencucui
tangan dengan sabun sebelum makan.
Mencuci
tangan, kaki serta bagian tubuh lainnya dengan sabun setelah bekerja di sawah/
kebun/sampah/tanah/selokan dan tempat-tempat yang tercemar lainnya.
Melindungi
pekerja yang berisiko tinggi terhadap leptospirosis (petugas kebersihan,
petani, petugas pemotong hewan, dan lain-lain) dengan menggunakan sepatu bot
dan sarung tangan.
Menjaga
kebersihan lingkungan
Membersihkan
tempat-tempat air dan kolam renang.
Menghindari
adanya tikus di dalam rumah/gedung.
Menghindari
pencemaran oleh tikus.
Melakukan
desinfeksi terhadap tempat-tempat tertentu yang tercemar oleh tikus
Meningkatkan
penangkapan tikus.
Sahabat
Jagalah dirimu dan Keluargamu dari penyakit virus kencing tikus dan virus
kawazaki..... sangat berbahaya dan mematikan. Pengobatannyapun sangat mahal.
Apakah
penyebab Penyakit Kawasaki ?
Hingga saat
ini penyebabnya belum diketahui. Banyak peneliti berpendapat mungkin akibat
infeksi
(virus atau
bakteri). Terdapat kecenderungan kearah faktor herediter/keturunan sehingga
misalnya
lebih sering
ditemukan pada keturunan Jepang. Saat ini tidak ada bukti bahwa penyakit ini
bisa
menular.
Apakah tanda
dan gejala Penyakit Kawasaki ?
Pertama timbul
demam dan rewel.Demam timbul cepat dan naik turun dari sedang (101 – 104 F)
sampai tinggi
( di atas 104 F). Kelenjar getah bening di salah satu sisi leher membengkak.
Ruam atau
bercak merah biasanya timbul pada fase awal penyakit, pada beberapa pasien
banyak di
sekitar
selangkangan. Sering warnanya merah terang, dapat berbatas tegas dengan
berbagai ukuran
atau beberapa
ruam menyatu menjadi besar. Demam naik turun bisa selama 3 minggu. Peradangan
pada kedua
mata (mata merah) biasanya tanpa kotoran, timbul pada minggu pertama masa
sakit.
Lidah menjadi
merah dan timbul bintil bintil, dikenal sebagai lidah stroberi karena mirip
biji pada
buah stroberi.
Bibir menjadi kering dan pecah, sering berwarna merah. Selaput lendir mulut
menjadi
lebih merah.
Telapak tangan
dan telapak kaki menjadi merah. Tangan dan kaki dapat membengkak. Kadang
kadang terjadi
leher kaku (kaku kuduk). Akibat berbagai gejala dan tanda ini anak jadi rewel
dan
merasa tidak
nyaman.
Saat demam
mereda , ruam, mata merah dan pembesaran kelenjar getah bening turut
menghilang.
Kulit mulai
mengelupas di sekitar jari tangan dan kaki, biasanya mulai minggu ketiga.
Pengelupasan
ini bisa berbentuk potongan potongan besar atau satu buah saja. Lutut, pinggul
dan mata kaki
makin meradang
dan nyeri. Kadang kadang nyeri sendi dan peradangan menetap walaupun gejala
lain sudah hilang. Pada fase
penyembuhan
timbul garis melintang di kuku jari kaki dan jari tangan yang dapat berlangsung
selama
beberapa bulan sampai kuku tersebut hilang.
Bagaimana
seorang dokter menentukan bahwa seseorang anak terkena Penyakit Kawasaki ?
Dokter
mendiagnosis Penyakit Kawasaki setelah memeriksa anak dengan teliti, melihat
tanda dan
gejala yang
timbul. Dokter juga akan menyingkirkan kemungkinan penyakit lain yang memberi
gejala
dan tanda yang
mirip penyakit Kawasaki. Pemeriksaan darah untuk melihat adanya anemia,
peningkatan
jumlah sel darah putih serta peningkatan laju endap darah yang menandakan
adanya
peradangan
pembuluh darah. Peningkatan trombosit, suatu unsur yang penting bagi pembekuan
darah juga
dapat dijumpai. Pemeriksaan urin bisa menunjukkan adanya sel darah putih. Pada
pemeriksaan
EKG (elektrokardiogram) dapat ditemukan irama jantung yang tidak teratur, serta
tanda lain
yang menunjukkan keterlibatan jantung. Ekokardiografi (USG jantung) perlu
dilakukan
untuk melihat
kelainan jantung dan pembuluh darah jantung (arteri koroner).
Bagaimana
pengobatan Penyakit Kawasaki ?
Pengobatan
terpilih adalah pemberian gamaglobulin (fraksi protein darah manusia) dosis
tinggi yang
diberikan
secara intravena. Obat ini paling efektif dalam mengurangi peradangan dan mencegah
kerusakan
arteri koroner jika diberikan dalam 10 hari pertama sakit. Juga diberikan
aspirin dosis
tinggi pada
awal fase akut sampai demam reda.
Komplikasi
akibat pengobatan jarang terjadi. Virus seperti HIV (virus AIDS) tidak dapat
ditularkan
melalui infus
gamaglobulin. Virus hepatitis C pernah ditularkan melalui infus gamaglobulin
namun
produk ini
sudah ditarik dari pasaran. Kadang selama pemberian infus ini dapat terjadi
sedikit
demam dan
menggigil. Namun hal ini dapat diatasi dengan menghentikan sementara dan
pemberian
antihistamin.
Dosis tinggi aspirin kadang dapat mengakibatkan nyeri perut, perdarahan saluran
cerna
dan telinga
berdengung. Jika timbul gejala ini maka aspirin perlu dihentikan. Sindrom Reye
merupakan
komplikasi yang jarang dan terjadi jika pasien yang sedang mendapat aspirin
dosis tinggi
terserang
virus cacar air atau influenza. Dosis rendah aspirin tidak berhubungan dengan
sindrom
Reye.
Jika pada
pemeriksaan ditemukan adanya aneurisma (pelebaran segmen arteri koroner) atau
kalainan jantung
/ pembuluh darah yang lain, pengobatan baik secara medis maupun tindakan
bedah mungkin
diperlukan. Dokter anda mungkin akan meminta ahli jantung untuk memantau
selama
beberapa tahun setelah penyembuhan Penyakit Kawaski.
0 komentar:
Posting Komentar